Mempersiapkan
pensiun di usia 30
Penulis:
Jasmine Cattleya
https://www.pexels.com/id-id/foto/anak-uang-koin-anak-laki-laki-12955547/
Sebuah
riset di Amerika menyebutkan bahwa kita mesti mempersiapkan pensiun di usia 30.
Kenapa? Ya, supaya kita tidak bingung ketika memasuki masa pensiun. Hanya 1%
pekerja yang dapat menikmati pensiun dengan nyaman. Mereka bisa hidup berkecukupan, berlibur ke
tempat wisata yang diimpikan, menginap di hotel mewah, merasakan masakan a là
Chef Michelin Star dst.
Bagaimana
kita bisa mencapai kondisi tersebut di masa pensiun? Ya, cara yang paling mudah
adalah menabung secara teratur dan disiplin selagi masih muda dan mengelola
keuangan dengan baik dan rasional.
Berikut
ini adalah tips menabung yang bermanfaat bagi milenial, diajarkan oleh Coach
Keuangan. Sebelum masuk ke penjelasan lebih teknis, ada satu pertanyaan yang
harus kamu jawab.
Tahukah
kamu, beda antara kebiasaan orang kaya dengan orang miskin dalam hal menabung? Orang
kaya, ketika mendapat uang, dia langsung sisihkan sebagian untuk ditabung, baru
sisanya dibelanjakan. Orang miskin
menerima uang, langsung dibelanjakan, kalau ada sisa baru ditabung. Kamu
termasuk golongan yang mana?
Tidak
semua anak diajarkan untuk memiliki kebiasaan menabung sejak kecil. Kebiasaan yang
terus saya lakukan sampai sekarang. Saya bekerja di institusi pendidikan milik
pemerintah, dengan gaji pas-pasan. Jadi, saya harus hati-hati mengelola
keuangan sehingga tidak sampai minus.
Saya
selalu membagi gaji yang saya terima dalam amplop-amplop: 10% untuk ditabung,
5% untuk zakat dan sedekah, 10% untuk cadangan (keperluan tidak terduga,
kegiatan sosial), sisanya baru saya pakai untuk belanja sehari-hari. Di akhir
bulan, kalau ada sisa, saya masukkan dalam amplop tabungan.
Saya
kadang mendapat tugas keluar kota dan menerima lumpsum, uang saku. Saya berusaha hemat, sehingga sisanya bisa ditabung.
Kadang juga terlibat dalam team adhoc, ada honornya. Jadi bisa menambah
tabungan saya. Dari disiplin menabung yang sedikit tetapi konstan itu saya bisa
membeli kendaraan, dan kemudian bisa mencicil beli rumah dan terhindar dari
hutang, apalagi terjerat pinjol!
Nasihat
dari seorang Coach terkenal, ‘pay yourself first’. Maksudnya, setiap kali Kamu
mendapat income, sisihkan sebagian
untuk ditabung, bisa 10% - 30% tergantung dari seberapa besar uang yang diterima.
Baru sisanya bisa kamu pakai untuk keperluan lain, dan belanjakan secara
rasional.
Sebagai
rule of thumb, bagilah income kamu menjadi 3 atau 4 bagian:
10% (saving) : 10%
(asuransi) : 10% (keperluan tidak terduga/sosial)
: 10% (investasi). Bagian investasi ini mungkin bisa diganti sebagai bagian
untuk bayar cicilan (kendaraan, dll.) : 60% belanja rutin.
Kamu
bisa menyimpan uang tabungan (10%) di rumah, masukkan ke celengan. Nanti kalau
sudah cukup banyak, di atas 1 juta, bisa disimpan dalam bentuk emas murni,
bukan perhiasan. Atau terus kumpulkan sampai 5-10 juta, simpan dalam bentuk
deposito (rolling, bunga/bagi hasilnya langsung diakumulasikan dengan modal
awal). Kamu juga bisa beli saham Danareksa dll., untuk investasi jangka
panjang.
Tabungan
di atas 100 juta, belikan tanah di pinggiran kota. Dalam 5 tahun daerah itu
akan berkembang dan harga tanah naik. Kamu mendapatkan capital gain. Tanah
adalah emas hitam. Kamu Juga bisa mulai belajar bisnis property. Bangun rumah, lalu dijual.
Masih
ada cara lain untuk menabung yang bisa membuat kamu kaya.
--------
Key
words: pensiun-menabung-investasi-celengan